Foto : Dok. Huawei
Huawei sempat membuat kejutan dengan peluncuran Mate 60 Pro, padahal informasi mengenai ponsel ini belum pernah terungkap sebelumnya. Selain itu, sistem pada chip Mate 60 Pro juga penuh misteri.
Huawei, seperti yang diketahui semua orang, adalah "target operasional" pemerintah AS, yang telah menerapkan banyak tindakan blokade terhadapnya. Semuanya dimulai dengan masuknya Huawei ke Daftar Entitas AS pada tahun 2019, tepat pada waktunya untuk hampir menyalip Samsung sebagai pembuat ponsel terbesar di dunia.
Mate 60 Pro diluncurkan pada akhir Agustus tanpa teaser dan tanpa acara peluncuran besar. Ponsel tiba-tiba muncul berdasarkan permintaan di Vmall.
Spesifikasi Mate 60 Pro
Spesifikasinya antara lain layar LTPO OLED 10-bit 6,82 inci dengan resolusi 2720 x 1260 piksel 120Hz dan terdapat tiga kamera belakang yakni kamera utama 50 MP dengan OIS dan PDAF, kamera ultra lebar 12 MP dengan tabung f/2.2 lensa. dan lensa telefoto 48 MP dengan F/3.0 OIS dan AF.
Mate 60 Pro mendukung perpesanan satelit (hanya berfungsi di China), baterai 5000mAh mendukung pengisian daya kabel 88W dan pengisian nirkabel 50W, menjalankan HarmonyOS 4.0. Namun saat pengumumannya, Huawei tidak menyebutkan chip mana yang digunakan pada Mate 60 Pro.
Namun kini sudah muncul hasil benchmark AnTuTu yang diduga berasal dari Mate 60 Pro. Dari bocoran informasi terlihat bahwa chip yang digunakan adalah Redmi 9000 produksi HiSilicon, prosesornya memiliki 12 core.
Konfigurasi inti CPU Redmi 9000 mencakup dua inti Cortex-A34 (inti daya rendah efektif), enam inti kustom Cortex-A78E, dan empat inti Cortex-A510 yang efisien, seperti dikutip dari detikINET Phone Arena, Selasa (5 September 2023). ).
Core tercepatnya bisa mencapai 2,62 GHz dan GPU yang digunakan adalah Maleoon-910. Skor AnTuTu-nya 699.783. Huawei bungkam soal chip ini, mereka hanya menyebut Mate 60 Pro sebagai Mate tercepat yang pernah ada. Token Misterius
Menurut analis TechInSights Dan Hutcheson, Cortex 9000 diproduksi oleh divisi HiSilicon Huawei dan tampaknya menggunakan teknologi SMIC. Hutcheson juga mengatakan jika chip ini diproduksi menggunakan proses 7nm+ (5nm), maka proses pembuatannya akan sangat mahal.
Sebelumnya @Tech_Reve di Twitter menyebutkan bahwa SMIC sedang bersiap memproduksi chip dengan proses 7nm N+2. Faktanya, SMIC juga merupakan perusahaan yang masuk daftar hitam karena menggunakan teknologi Amerika, termasuk teknologi ultraviolet lithography (EUV), untuk memproduksi chip wafer silikon ultra-tipis yang diperlukan untuk memproduksi chip tersebut.
Teknologi EUV tidak memerlukan produksi chip, namun proses pembuatannya akan sangat sulit. Dan Huawei dikatakan berupaya mengganggu implementasi EUAV dengan menggunakan chip chip dan teknologi lainnya.
Apakah Mate 60 Pro mendukung 5G?
Huawei belum jelas menyebut Mate 60 Pro sebagai ponsel 5G, namun beberapa pembeli yang telah menguji kecepatannya mengklaim bahwa Mate 60 Pro memiliki kecepatan koneksi yang lebih cepat dibandingkan ponsel andalan 5G. Mate 60 Pro adalah ponsel 5G.
5G ini juga merupakan teknologi yang “dirahasiakan” AS dari Huawei. Jika Huawei atau pemerintah Tiongkok dapat membuat chip 5G sendiri tanpa teknologi Amerika, maka hal itu akan menjadi pencapaian besar bagi Tiongkok. Bahkan media massa Tiongkok, Global Times, memuji kehadiran Mate 60 Pro ini dalam editorialnya. Mereka mengatakan peluncuran tersebut dilakukan ketika Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengunjungi Tiongkok dan membuktikan bahwa AS telah gagal mencegah Tiongkok menggunakan tindakan ekstrem.
Source : detikinet.com